AMBARAWA - Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Ambarawa dengan khusyu' mengikuti jamaah salat dukha yang dilaksanakan setiap selasa di masjid Darut Ta'ibiin, Rabu (10/01/2024).
Kalapas Ambarawa, Mujiarto melalui Kasubsi Bimkemaswat Agus Wijayanto menyampaikan program ini menjadi salah satu program wajib yang harus diikuti oleh WBP yang beragama Islam sebagai barometer penilaian SPPN Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana.
Baca juga:
Kaum Sodom, Sejarah Terulang Kembali
|
"Jamaah setelah salat dukha dilanjutkan dengan pembacaan Mahfudzot yang ditirukan oleh seluruh jamaah, " jelasnya.
Selain itu Kasubsi Bimkemaswat menyampaikan Mahfudzot merupakan salah satu rumpun mata pelajaran berbahasa Arab yang didalamnya berisi pribahasa Arab yang didalamnya memuat hikmah, pelajaran dan untuk menanamkan falsafah hidup.
"Kegiatan pagi ini di tutup dengan ceramah agama "Dari Kita Untuk Kita" yaitu pembinaan untuk menyampaikan ceramah agama yang disampaikan oleh WBP perwakilan kamar hunian yang dijadwalkan secara bergiliran setiap selasa, " ucap Agus.
Selain Sholat Dhuha program wajib yang harus dilakukan oleh wbp Lapas Ambarawa yaitu Jamaah dzuhur di masjid darut ta'ibin, jamaah salat magrib di kamar hunian masing-masing. Dan kegiatan pengajian harian yang diisi oleh fihak ke 3 (pokjaluh kemenag kab Semarang dan yayasan Al Ummah kab Semarang)
Harapan dilaksanakanya program pembinaan kepribadian ini wbp setelah menjalani pidana memiliki perilaku yang lebih baik. Dari Dipaksa, Terpaksa menjadi Terbiasa dan capaian tertinggi adalah apabila kebiasaan ini menjadi kebutuhan. Kalau sudah masuk taraf ini maka benar benar sudah terjadi revolusi mental atau perubahan perilaku demikian disampaikan Agus wijayanto sebagai pengampu pembinaan Kepribadian di Lapas Ambarawa.
(LASMABAWA)